Thursday, March 8, 2018

ANSOR KOTAMOBAGU ULTIMATUM KADIR RUMOROY

0 comments

 ANSOR KOTAMOBAGU ULTIMATUM KADIR RUMOROY


Jarimu harimaumu, mungkin itu pepatah yang cocok disematkan kepada Kadir Rumoroy salah satu Aleg Kotamobagu dari Partai Keadilan Sejahtera . Bagaimana tidak karena ulahnya membagikan sebuah postingan video yang telah melalui proses pengeditan di akun Facebooknya yang dimana video tersebut terindikasi mengandung hinaan, fitnah, dan berita bohong (Hoax) yang ditujukan kepada KH. Said Aqil Siradj (Ketum PBNU), Aleg yang sering disapa abah Arul ini pun kini berhadapan dengan Gerakan Pemuda Ansor yang tidak lain adalah Badan otonom dari Nahdlatul Ulama.

Didalam video yang berdurasi kurang lebih 2 menit tersebut, memperlihatkan bagaimana Kyai Said sedang memberikan Tausiyah dihadapan Nahdliyin saat Harlah NU ke-94 di Jepara. Dalam kesempatan itu, Ketum PBNU mengkritik orang-orang islam yang cenderung menjadikan agama jadi budaya. Harusnya, menurut Kyai Said budaya adalah pelengkap orang islam dalam beragama.

Sebagaimana dikutip dari situs Muslimoderat.net, didepan puluhan ribu Nahdliyin Kyai Said berkata “Kalau budaya kita sekarang, agamanya dijadikan infrastruktur, budayanya diatas, “ngko bakale nganggo gamis (nanti pakaiannya gamis) budayane wong arab. Kalau kita tidak. Nganggone batik, sarung, Kanggo Sholat. Budaya seharusnya untuk agama. Justru sekarang sebaliknya Agama jadi budaya. Menggunakan gamis seperti kanjeng nabi tapi Demonstrasi. Tambah Kyai said, Inilah yang saya maksudkan dengan Islam Nusantara, Islam yang menghormati budaya. Bukan saja menghormati, bahkan melestarikan budaya, jika budaya kita kuat, maka kita bangun agama jadi lebih kuat.

Pernyataan diatas menurut Kyai Said dimaksudkan kepada mereka yang melakukan demonstrasi menggunakan gamis, meneriak kan takbir dengan penuh kesombongan, yang sebenarnya ini justru merusak citra islam itu sendiri. jika gamis adalah pakaian Rasulullah maka gunakan ia sebagai pelengkap keimananmu bukan untuk kedok memuluskan niat politis semata. Makanya lebih baik menggunakan batik tapi untuk beragama daripada gamis tapi untuk demonstrasi. Dan kyai Said mengetahui siapa yang menggerakkan para demonstran itu. Jadi jelaslah dalam video itu Kyai Said tidak menghina gamis seperti yang tertulis dalam penggalan video yang telah diedit itu. Justru Kyai Said menkritisi pembelokan maksud pemnggunaan gamis itu sendiri. Inilah maksud tersirat yang ingin disampaikan oleh KH. Said Aqil Siradj.

Namun sayang, maksud dari video itu tidak sampai kepada bung Kadir. Dengan ringan jari ia membagikan postingan yang justru telah jauh dari maksud penyampaian tausiyah Kyai Said. Anehnya, setelah ditegur oleh salah satu kader Ansor, beliau dengan cepat menghapus postingan itu dengan alasan Ukhuwah. Sampai kapan Label Islam digunakan untuk menyebarkan Kebohongan? Seorang Aleg tidak mungkin beliau tidak mengetahui kalau itu adalah video editan dan berisi konten hoax. Dengan tanpa tabayyun/klarifikasi beliau langsung membagikan postingan itu yang langsung ditanggapi oleh kalangan masyarakat.

Untuk itu, melalui tulisan ini, saya ingin memberitahukan bahwa Kader Ansor dari tingkatan Pusat, Wilayah dan Cabang, menuntut permintaan maaf secara resmi dari Kadir Rumoroy, berjanji dengan sepenuhnya untuk menggunakan media sosial dengan santun, dan jika dalam 1x24 jam tuntutan ini tidak di indahkan sama sekali, maka kami akan menempuh jalur hokum. Kami menyayangkan panutan masyarakat yang bermental hoax. Bukan menjadi produsen hoax namun pembantu penyebar hoax. GP Ansor mendukung Kotamobagu tanpa Hoax. (DP)

0 comments:

Post a Comment

silahkan berkomentar secara beradab dan sesuai dengan topik pembahasan